Senin, 28 Juni 2010


potongan cerita mozaik 14 sang pemimpi...

betapa hebatnya seorang ARAI, betapa kuatnya seorang ARAI, betapa baik hatinya seorang ARAI...

membuatku terkagum dan menangis terharu setelah selesai membaca semua kisahnya...





mozaik 14

When I Fall in Love


......


.....Maka di los kontrakankami sekarang terpajang tiga tokoh idola kami: Jim Morrison favorit arai, Laksmi cinta Jinbron, dan Kak Rhoma Irama, seniman kesayanganku.

Setelah membawa Pangeran Mustika Raja Brana ke haribaan Jimbron, Arai meletakkan jabatannya di peternakan Capo dan ia kembali menyumbangkan tenaga dan pikirannya sebagai kuli ngambat. saat ia tertidur meringkuk kelelahan aku mendatangi sepupu jauhku ini. Ia orang yang tidur lupa. Orang yang ketika duduk atau berbaring tak merasakan apa pun saat tubuhnya dipeluk gelap karena tubuh itu telah remuk redam keletihan membanting tulang.

Arai semakin jangkung, semakin kurus. Simpai keramat yang yatim piatu ini badannya kumal dan bau. Kuku-kukunya hitam, potongan rambutnya tak keruan, digunting sendiri di depan cermin dengan gaya asal tidak gondrong. Di lehernya melingkar daki, tapi masyaAllah, hatinya putih bercahaya, hatinya itu selalu hangat. Ia orang yang selalu merasa bahagia karena dapat membahagiakan orang lain. Lalu apa yang tersisa untuknya? Tak ada. Seperti ucapannya padaku: Tanpa mimpi dan semangat orang seperti kita akan mati, Ya, tergeletak di atas selembar tikar purun, dengan seragam putih abu-abu yang dipakai untuk sekolah dan bekerja, bangun pukul dua pagi untuk memikul ikan, yang tersisa untuknya memang hanya semangat dan mimpi-mimpi.

Aku ingin membahagiakan Arai. Aku ingin berbuat sesuatu seperti yang ia lakukan pada jimbron. Seperti yang selalu ia lakukan padaku. Aku sering melihat seepatuku yang menganga seperti buaya berjemur tahu-tahu sudah rekat kembali, arai diam-diam memakunya. Aku juga selalu heran melihat kancing bajuku yang lepas tiba-tiba lengkap lagi, tanpa banyak cincong Arai menjahitnya, Jika terbangun malam-malam, aku sering mendapatiku telah berselimut, Arai menyelimutiku. Belum terhitung kebaikannya waktu ia membelaku dalam perkara rambut belah tengah Toni Koeswoyo saat aku masih SD dulu. Bertahun lewat tapi aku takkan lupa Rai, akan kubalas kebaikanmu yang tak terucapkan itu, ketulusanmu yang tak kasat mata itu.

Dan aku tahu persis caranya, sebab aku paham saat ini kebahagiaan Arai sesungguhnya terperangkap dalam sbuah peti. Kunci peti itu berada di tangan wanita ini: Zakiah Nurmala binti Berahim Matarum. Cinta Arai pada Nurmala adalah salah satu dari kisah cinta paling menyedihkan di muka bumi ini. Cinta yang patah berkeping-keping karena selingkuh dan pengkhianatankah yang paling menyedihkan? Bukan. Cinta yang dipaksa putus karena perbedaan status, harta benda, dan agamakah yang paling menyesakkan? Masih bukan. Cinta yang menjadi dingin karena penyakit, penganiayaan, dan kebosanankah yang paling menyiksa? Tidak. Atau cinta yang terpisahkan samudra, lembah, dan gunung-gemunung yang paling pilu? sama sekali tidak. Bagaimanapun pedih dilalui kedua sejoli dalam empat keadaan itu meraka masih dapat saling mencintai atau saling membenci. Namun yang paling memilikan adalah cinta yang tak peduli. Karena itu seorang filsuf yang siang malam merenungkan seni mencinta telah menulis 'love me or just hate me, but soare me with your indifference' cintai aku atau sekalian benci aku, asal jangan tak acuhkan aku. Malangnya yang terakhir itulahyang dialami Arai.

Sejak pertama kali melihatnya pada ahri pendaftaran di SMA Arai telah jatuh hati pada Nurmala. Cinta pada pandangan pertama. Dan sejak itu ia telah mengirimi kembang SMA kami itu beratus-ratus kali slam. Tak satupun ditanggapi. Ia juga telah mengirimkan puisi bahkan pantunyang memikat:




Jangan samakan lada dan pala

Berbeda rupa, tak padan rasa

Rela kanda menginjak bara

Demi cinta Dinda Nurmala




Tak terhitung syair gurindam, lirik-lirik tembang semenanjung, bahkan bunga, mulai dari bunga meranti yang amat langka, hanya bersemi tujuh tahun sekali dan harus dipetik dalam rimba pada ketinggian sehingga seluruh tepian pulau belitong kelihatan, sampai bunga-bunga halus muralis yang rajin tumbuh di gunungan kotoran kerbau. Semuanya telah Arai coba. Bunga itu biasanya diam-diam ia letakkan di keranjang sepeda Nurmala beserta sepucuk surat. Dan alangkah perih hatiku melihatnya dihamburkan Nurmala di tempat parkir. Ada pun suratnya, tak kalah mengenaskan nasibnya, tanpa pernah dibuka sampulnya dilipat Nurmala berbentuk pesawat dan dilepaslandaskannya menuju kolam sekolah. Tapi bukan Arai namanya kalau tak berjiwa positif.

"Nurmala adalah tembok yang kukuh kal....." kilahnya diplomatis.
"Dan usahaku Ibarat melemparkan lumpur ke tembok itu,"sambungnya optimis.
"kau sangka tembok itu akan roboh dengan lemparan lumpur?" tanyanya teoritis.
"tidak akan! Tapi lumpur itu akan membekas di sana, apapun yang kulakukan, walaupun ditolaknya mentah-mentah, akan membekas dihatinya," kesimpulannya filosofis.

Sejak kelas satu SMA sampai kini kami hampir tamat segala cara telah ditempuh Arai, semuanya tak mempan, termasuk teori bingung-nya yang absurd dulu. Kenyataan sekarang Arai bingung menghadapi Nurmala yang indifferent, tak acuh. Mungkin saja Nurmala ingin bersimpati pada Arai tapi ia benci pada teoriya itu. Nurmala bersikap seperti harimau karena ingin merobohkan bangunan hipotesis Arai terhadap sifat-sifat perempuan. Ia tak setuju dengan upaya-upaya tak bermutu dalam mendefinisikan kapasitas kaumnya. Rupanya teori, optimisme, dan filosofi tidaklah cukup bagi Arai untuk menaklukkan Nurmala.......







...................................


untuk sahabatku Ilyas, jangan menyerah hanya karena cintamu belum terbalas, setebal apapun tembok itu jika kau terus melemparinya dengan lumpur yang kau punya semakin banyak lah bekas yang tertempel di tembok itu... mengerti maksudku? Apapun yang kau lakukan walaupun ditolaknya mentah-mentah akan membekas di hatinya...

















semua akan indah pada waktunya.... :')





adinda

2 komentar:

Dea Rahma mengatakan...

like this banget deh

Yuki Annisaa Khoironna'im mengatakan...

thanks baby :)

Posting Komentar